kabargaming.com – Malam Minggu yang ditunggu-tunggu oleh jutaan penggemar Mobile Legends: Bang Bang di seluruh Indonesia akhirnya tiba. Atmosfer di NICE PIK 2, Hall 8, Jakarta, memanas, menjadi saksi bisu pertarungan epik yang akan menentukan siapa penguasa Land of Dawn di kancah domestik.
Dan sekali lagi, tim dengan lambang Landak Kuning, Onic Esports, membuktikan bahwa tahta Raja Galaxy adalah milik mereka.
Dengan kemenangan meyakinkan 4-1 atas Alter Ego di babak Grand Final MPL ID Season 16, Onic tidak hanya mengukuhkan gelar juara, tetapi juga menancapkan tonggak sejarah dominasi yang tak tertandingi.

Kemenangan ini terasa sangat manis, mengingat status MPL ID S16 yang menjadi penentu dua slot perwakilan Indonesia di kejuaraan dunia Mobile Legends, M7 Championship.
Onic, yang sudah lebih dulu mengamankan posisi teratas di Final Upper Bracket, datang ke babak puncak dengan kepercayaan diri tinggi, menghadapi Alter Ego yang berjuang keras melalui Final Lower Bracket setelah menumbangkan EVOS Esports.
Pertandingan Grand Final digelar dengan format Best of 7 (Bo7), menuntut ketahanan fisik, mental, dan kedalaman strategi dari kedua tim. Sejak awal musim, rivalitas antara Onic dan Alter Ego telah menjadi sorotan, dengan catatan pertemuan di musim reguler yang selalu berjalan sengit.
Alter Ego, yang mengincar trofi MPL ID pertama mereka sepanjang sejarah, memulai pertandingan dengan kejutan. Mereka tampil agresif, mengandalkan inisiasi cepat dan team fight yang mematikan.
Dengan penampilan ciamik dari Nino dan Yazukee, Alter Ego berhasil mendominasi dan mengunci kemenangan di gim pertama setelah pertarungan yang berjalan hingga 20 menit lebih, membuat fans Landak Kuning sempat menahan napas. Papan skor menunjukkan 1-0 untuk Alter Ego, menciptakan ilusi bahwa cerita dongeng mereka akan terwujud.
Namun, Onic Esports dikenal karena kemampuan mereka untuk melakukan reset dengan cepat. Di jeda antar gim, tim pelatih Onic, yang dipimpin oleh Coach Yeb, nampaknya berhasil menyesuaikan draft pick dan strategi.
Memasuki gim kedua, Onic menampilkan susunan hero yang lebih seimbang antara damage dan sustain. Kairi “Kairi” Rayosdelsol, Jungler asal Filipina, mulai menunjukkan keganasannya. Dengan gameplay yang disiplin dan farming yang efisien, Kairi menjadi poros utama tim.
Kontrol objektif yang sempurna, mulai dari Turtle hingga Lord, membuat Onic mulai membalikkan keadaan. Mereka mengamankan gim kedua dan ketiga tanpa kesulitan berarti, membuat skor berbalik 2-1.
Puncak penampilan Onic datang di gim keempat. Gilang “Sanz”, sang Mid-Laner andalan, tampil fenomenal.

Rotasinya yang cepat dan positioning yang tepat dalam team fight membuat Alter Ego selalu berada dalam posisi yang kurang menguntungkan.
Komunikasi yang solid antara Sanz dan Nicky “Kiboy” Pontonuwu sebagai Roamer menghasilkan inisiasi-inisiasi kunci yang melumpuhkan lini belakang Alter Ego. Dengan momentum yang sudah di tangan, Onic dengan cepat mengakhiri gim keempat, mengubah skor menjadi 3-1, hanya berjarak satu kemenangan dari trofi.
Gim kelima menjadi penutup manis bagi Onic. Mereka bermain tanpa celah, memanfaatkan keunggulan gold yang mereka kumpulkan di early game.
Hanya dalam waktu singkat, base turret Alter Ego runtuh, dan papan skor akhir menunjukkan 4-1. Sorak sorai gemuruh dari penggemar Onic meledak, merayakan kemenangan gelar MPL ID kedelapan mereka.

Kemenangan ini tidak hanya menempatkan trofi MPL ID S16 di lemari piala Onic, tetapi juga memperpanjang rekor gelar juara MPL ID terbanyak, mengukuhkan dominasi mereka di scene kompetitif Mobile Legends Indonesia.
Bagi Onic, ini adalah kesempatan emas untuk mengulang kesuksesan di tingkat global dan membuktikan bahwa “Raja Galaxy” Indonesia siap menjadi Raja Dunia.
Susunan Pemain Kunci Onic Esports di Grand Final:
Selamat kepada Onic Esports, Pasukan Landak Kuning, sang Raja Galaxy, atas perolehan gelar MPL ID S16!