Overwatch 2 di Steam penuh dengan Review Negatif.

Overwatch adalah game tembak-tembakan tim yang dibikin oleh Blizzard Entertainment. Keluar tahun 2016, dalam game ini ada beragam karakter yang di sebut “hero” dengan kekuatan dan tugas masing-masing. Kalian bakal main bareng tim buat capai misi kayak nguasain poin, jagain benda, atau bawa muatan ke tempat tujuan. Yang bikin keren, karakter-karakternya punya desain yang nyeleneh, skill hero yang unik, dan intinya adalah strategi tim.

Nah, Overwatch 2 adalah kelanjutan dari game sebelumnya yang juga di buat sama Blizzard Entertainment. Tetep menawarkan aksi tim dengan tokoh-tokoh keren, si “hero” dengan kemampuan unik mereka. Bedanya, di Overwatch 2 ini mereka tambahin mode PVE yang lebih seru, bisa bareng-bareng nantangin musuh AI dalam cerita yang bikin ketagihan. Grafisnya makin cakep, tapi tetep fokus pada aksi tim dan persaingan seru.

Pada hari Kamis yang lalu, Blizzard Entertainment meluncurkan Overwatch 2 di platform Steam. Permainan ini langsung mendapat sambutan positif sejak awal, menarik sejumlah besar pemain yang mencapai puncak lebih dari 75.000 orang pada hari peluncurannya.

Overwatch 2 dipenuhi review negatif.

Dan betul, Overwatch 2 ternyata nggak di terima dengan baik oleh para pemain di Steam. Bahkan, Overwatch 2 jadi game dengan ulasan paling jelek sepanjang sejarah platform buatan Valve itu.

Banyak banget pemain Steam yang nge-review game-nya, dan mayoritas dari mereka malah kasih ulasan negatif, guys. Lebih dari 100 ribu pengguna Steam udah nge-review buat gamenya, dan akhirnya Overwatch 2 jadi dapet label “overwhelmingly negative”. Keluhan-keluhannya juga pada umumnya sama sih, pada ngejelekin Blizzard dan gamenya yang pertama kali muncul di Steam gara-gara strategi ngambil duit model free-to-play yang di anggap nggak jelas, ada juga yang bilang “ The people who make Overwatch p*rn work harder than the people who make Overwatch” quote oleh Conpon. Game yang tidak seimbang, tidak ada konten PvE sesuai yang di janjikan, dan komunitas pemain yang toxic habis. Ada juga reviewer yang ngerasa udah main sejak Overwatch lahir tahun 2016, dan mereka cuma muncul hanya untuk mengekspresi kekecewaannya soal perubahan di sekuelnya.

Baca Juga
Iklan HTML